Bahagia Sesaat Penyesalanku Semumur Hidup

Bahagia Sesaat Penyesalanku Seumur Hidup
Prolog
Seorang
pria dengan wajah yang tampam baru turun dari mobilnya, dan langsung
menghampiri sebuah club malam di kotanya.
“Budi.......”
teriak seorang pria tersebut lalu menghampiri temannya yang sedang berpesta di
dalam club tersebut.
Pria
tersebut adalah Sari Usman
yang kerap di panggil Usman, pria tampan, tinggi, manis, ramah dan merupakan
anak tunggal kaya raya.
“Ini
saya sudah membeli beberapa botol wine dan bir untuk kita berpesta malam ini.”
Pria
tersebut segera menghampiri Usman, lalu mengambil dan membuka botol minuman
tersebut dan pesta pun dimulai.
Matahari yang cerah ini, tibalah Usman saatnya pergi ke kantor bekerja dan memulai aktivitas dalam mengerjakan pekerjaan di kantor tersebut. Waktu sudah menunjukan pukul 16.00 Usman pun bergegas untuk pulang. Saat di jalan ia bertemu dengan teman teman nya yang hendak ingin berjudi.
“bro
lu pengen ikutan juga ga?” ucap Budi
( ikut
atau tidak ya ) ucap Usman dalam hati
“udah
lah ikutan aja sini” ucap semua teman teman nya
Akhirnya
Usman pun tergoda oleh teman teman nya yang ingin bermain judi.
Ia
selalu memenangkan permainan judinya, sehigga ia menghasilkan banyak uang
dari permainan judinya. Hari pun sudah
mulai larut Usman pun segera bergegas menuju rumahnya.
Esok
harinya setelah Usman bekerja ia mengunjungi panti asuhan dan menyumbangkan
hasil uang judinya untuk berbagi.
“Maaf
nak, kalo boleh tau pekerjaan apa yang kamu miliki, sehingga kamu selalu
menyisihkan uang nya untuk berbagi” ucap ibu panti
“saya
berkerja di kantor bu alhamdulilah saya bisa sedikit menyisihkan uang nya
untuk berbagi” ucap Usman
Ibu
panti belum mengetahui bahwa hasil uang yang di berikan ke panti adalah uang
haram.
Ibu
panti pun segan terhadap pemuda tersebut karena di usia sekarang ini yang baru
menginjak umur dewasa sudah bisa bersedekah ke panti asuhan.
“
Kalau boleh tau darimana hasil kamu mendapatkan rezeki tersebut” ucap ibu
panti.
“Alhamdulillah
bu saya menghasilkan rezeki ini dari hasil kerja keras saya” ucap Usman.
Ibu
panti sangat kagum kepada pemuda tersebut karena dengan keihklasannya ia
menyumbangkan rezekinya untuk panti asuhan tersebut.
Tidak
lama lemudian ibu panti pun menghampiri pemuda tersebut sambil mengajak ngobrol
dan bertanya dengan kehidupannya.
“Apakah kamu sudah memiliki pendamping hidup?” tanya ibu panti sambil
mengungkapkan perasaan kagumnya terhap pemuda tersebut.
“Eeeee.......kayanya
sih belum bu.” ucap Usman sambil tertawa malu.
Usman
pun belum peka terhadap pertanyaan ibu panti tersebut karena sebenernya ibu
pantu memendam perasaan kepada Usman.
Dan
akhirnya tidak lama kemudian Usman peka dan saling menyatakan perasaan yang
terpendam tersebut.
“Bu
sebenernya saya pertama kali ketemu ibu sangat kagum sekali dengan sukarela
membantu mengurusi panti asuhan tersebut” ucap Usman sambil tersenyum.
“Waduh
saya juga sama pertama kali melihat kamu sangat kagum karena dengan kepedulian
kamu bisa menyisihkan rezeki untuk panti asuhan ini” ucap ibu panti.
“Kalau
begitu maukah kamu saya kenalkan ke orang tua saya sebagai pengenalan pertama? ”
ucap Usman.
Ibu panti pun kaget dan tersenyum malu, dengan
ke-gentlel-an pemuda tersebut mau mengenalkan ibu panti tersebut ke orang tuanya.
“Benarkah
kamu mau mengenalkan diri saya ke kedua orang tua kamu” ucap ibu panti.
“Serius
bu saya“ ucap Usman.
Akhirnya
percakapan tersebut selesai. Setelah keesokan harinya Usman pun menjemput ibu
panti tersebut untuk mengenalkan ke kedua orang tuanya.
“Assalamualaikum
bu/pak ini saya perkenalkan ini seorang ibu panti yang bernama Aisyah, saya
bertemu perempuan ini di panti asuhan saat saya sedang memberikan sedikit
rezeki saya kepada panti asuhan tersebut.” Ucap Usman
“Waalaikumsalam
Usman wah kalo boleh tahu bagaimana keadaan kamu nak ?. “ tanya ibu dan bapak Usman
“Baik
bu saya akan memperkenalkan diri saya nama saya Aisyah, saya adalah
pengurus dari panti asuhan.” ( ucap Aisyah
)
“Sejak
awal Usman bertemu Aisyah, Usman sudah menaruh hati kepada Aisyah “ (Sambil
menatap Aisyah)
Aisyah
pun tersipu malu kepada ucapan Usman. Orang tua Usman sangat menyukai pribadi Aisyah.
Setelah
melakukan perkenalan tersebut, mereka pun berbincang bincang dan orang tua Usman
pun mengajak Aisyah untuk melakukan makan bersama.
Tak
selang lama kemudian, Aisyah pun berpamitan kepada kedua orang tua Usman untuk
pulang ke panti asuhan.
“Bu
Pak saya ijin pamit pulang dulu ya, kasihan anak anak panti tidak ada yang
menemani. Terima kasih atas jamuannya. “ Ucap Aisyah
“Baiklah
nak tidak apa apa, sama sama nak terima kasih juga sudah berkunjung kesini,
lain kali mampir lagi ya” Ucap kedua orang tua Usman
“Iya
bu pak, Saya pamit dulu ya” ucap Aisyah
“Iya
nak “ ucap kedua orang tua Usman
“Usman
tolong antarkan Aisyah untuk pulang ya, jangan biarkan dia sendirian “ ucap Ibu
Usman
“Baik
bu, kami pergi dulu ya Assalamuaikum” Ucap Usman dan Aisyah
“Waalaikumsalam,
hati hati ya nak “ Ucap kedua orang tua Usman.
Selang
beberapa hari kemudian Aisyah pun mengajak Usman berkunjung kerumahnya
Untuk
memperkenalkan dirinya kepada kedua orag tua Aisyah.
“Usman
apakah kamu bisa meluangkan waktumu untuk bertemu dengan kedua orang tuaku?”
tanya Aisyah.
“Boleh,
kapan aku bisa bertemu dengan kedua orang tuamu?”
“kalau
hari ini apakah kau bisa Usman?”
“Baiklah
hari ini aku akan mempersiapkan diriku untuk bertemu kedua orang tuamu dan aku
akan membawakan sesuatu untuk dibawa kerumahmu.”
Beberapa
jam kemudian tibalah Usman di rumah asiyah.
“Assalamualaikum”
Ucap Usman sambil mengetuk pintu rumah Aisyah.
“Waalaikumsalam”
Jawab Aisyah dan keluarganya dari dalam rumah
Aisyah
pun bergegas membukakan pintu tersebut dan menyuruh Usman untuk masuk ke dalam
rumahnya.
“Silahkan
masuk Usman, ayah dan ibuku sudah menunggu di sofa” ucap Aisyah
Usman
pun mengangguk dan masuk ke dalam rumah Aisyah.
“Assalamualaikum
bu pak “ ucap Usman sambil bersalaman kepada kedua orang tua Aisyah
“Maaf
sebelumnya perkenalkan nama saya sariUsman biasanya dipanggil Usman, saya bekerja di sebuah
perusahaan besar dan saya bersal dari keluarga yang berkecukupan”
“Ohiya saya merupakan kedua orang tua dari anak saya yang bernama Aisyah, maaf nak sebelumnya ada niat baik apa kamu untuk datang kemari?”
“Niat
baik saya datang kemari untuk meminang putri bapak dan ibu yang bernama Aisyah.”
“Baiklah
kalau begitu, sebelumnya saya ingin bertanya sesuatu, apakah kamu sudah siap
secara finansial maupun agama?’
“Insya Allah
saya sudah siap menerima semuanya.”
“Rencananya
saya akan membawa kelurga saya seminggu kemudian umtuk melamar putri bapak dan
ibu.”
“Baik
kalau begitu saya tunggu niat baiknya.”
Acara
lamaranpun tiba, akhirnya Aisyah pun resmi dilamar oleh Usman.
“Alhamdulillah
akhirnya acara lamaran pun berjalan dengan lancar.”
Setelah
acara lamaran selesai kedua keluarga tersebut berkumpul untuk membecarakan
pernikahan Usman dan Aisyah.
3 Bulan kemudian mereka pun resmi menikah dengan Aisyah.
Setelah 6 bulan
menikah Usman dikaruniai seorang anak laki laki yang diberi nama Endang.
“Alhamdulillah anak kita lahir dengan selamat” ucap Usman
Sang
istri pun membalas dengan wajah tersenyum.
Setelah
2 tahun memiliki anak sikap Usman terhadap keluarga pun mulai berubah.
Sifat
Usman pun kembali seperti dulu mulai dari mabuk mabukan, berjudi dan tidak
Menafkahi
keluarganya.
Aisyah
pun kaget melihat perubahan sikap Usman, dan Aisyah sangat sedih saat
Mengetahui
kelakuan suaminya seperti itu.
Aisyah
pun mengajak Usman berbicara mangapa dirinya berubah.
“Mas
mengapa kamu berubah menjadi seperti ini? “ tanya Aisyah
“Bukan
urusanmu Aisyah!!!!!!!! “ ucap Usman dengan nada tinggi
Usman pun meninggalkan Aisyah dan pergi ke diskotik untuk bermabuk mabukan dan bermain judi hingga larut malam.
Setelah larut malam Usman pun pulang dengan keadaaan mabuk berat.
“DOR
DOR DORRRR” Usman menggedor pintu dengan keras
Aisyah
pun membukakan pintu untuk Usman.
“Kenapa
kamu baru pulang mas?”
“Suka
suka gua lah”
Usman
pun masuk dan pergi ke kamarnya.
Pagipun
tiba dan saat Usman pergi ke kantor tanpa berpamitan kepada istrinya. Sudah
saatnya Usman berpulang dari kantor dan langsung menghampiri diskotik tersebut
hingga larut malam.
“Kenapa
hari ini mas Usman tak kunjung pulang padahal sudah larut malam?” ucap dalam
hati Aisyah.
Tidak
lama kemudian Aisyah mendapat laporan melalui telephone dari teman kerja sang
suami yang katanya ia sehabis pulang kerja dan langsung menghampiri diskotik
tersebut.
Tak
berfikir panjang Aisyah pun langsung menghampiri diskotik tersebut tanpa
sepengetahuan Usman dan langsung menegurnya.
“Masssss....!
jadi ini yang kau lakukan sehabis pulang kerja?”
Usman
pun terkejut saat melihat Aisyah dihadapannya tersebut dan langsung
menghentikan permainan judinya dan langsung memutuskan untuk kembali kerumah
nya.
Sesampainya
dirumah konflik pun semakin memanas.
“Aisyah.......!!!!
siapa yang memberitahumu kalau aku sedang berjudi?” ucap Usman sambil membentak
dengan keras.
“Oh
jadi selama ini yang membuat berubah dalam perlakuan sikapmu?” ucap Aisyah
dengan nada yang keras.
“Kamu
tidak perlu tau dari siapa informasi yang aku dapat tentang kamu.”
Usman
pun hanya terdiam.
Suasana
keadaan rumah pun hening. Keduanya saling berfikir dan terdian untuk berusaha
mencari solusi dari permasalahan tersebut.
Beberapa jam kemudian Aisyah pun memulai
percakapan untuk mencari solusinya.
“Baik
mas aku ingin bertanya apakah benar kamu melakukan judi sehabis pulang
bekerja?” Ucap Aisyah
“......
ya memang benar selama ini aku bermain judi diam diam di belakang mu, tanpa
sepengetahuan siapa pun.” Ucap Usman
“Mengapa kamu membohongiku, apa salahku
kepadamu sehingga kamu tega berbohong dibelakangku.” ucap Aisyah
“Sebenarnya
sebelum kita nikah pun aku sudah bermain judi, karena untuk menambah
penghasilan dan untuk bersedekah di panti asuhanmu “ ucap Usman
Aisyah
pun terkejut dengan pengakuan sang suami yang ternyata semua penghasilan yang
ia dapatkan adalah uang haram.
Aisyah
pun memberi pilihan kepada Usman memilih ke jalan yang benar atau mengakhiri
rumah tangganya.