Biografi

 
Kang Sanil

BIOGRAFI KANG SANIL

Mentari tersenyum riang dengan penuh harapan yang amat besar, 29 Januari 1979 lahirlah seorang putra yang amat lucu dan menggemaskan di daerah Tasikmalaya yang diberi nama penuh makna yaitu Hasanil Ahpas. Pak Sanil -begitu kalau siswa memanggil- merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudara. Hari-hari dilalui dengan penuh kegemasan dari tingkah seorang Hasanil, dengan terus bertumbuh dan berkembang ia menjadi anak yang unik. Pada umur 0-9 tahun beliau tinggal bersama  orangtuanya, Namun ketika beliau sudah berumur 10 tahun ia memberanikan diri untuk memisahkan diri dari kedua orang tuanya dengan bermukim di Ponpes Khoiriyatul Amanah dan sembari berpantasi pikiran di MI Borosole Cikalong Tasikmalaya dengan tetap ada dalam pantauan orang tuanya dan memfokuskan dalam pelajaran sekolah, ketika menginjakkan studi pasca MI, hasanil memutuskan untuk studi di MTS DAYAGUNA Tasikmalaya sambil tetap setia dengan tradisi pondok walau dengan pondok yang berbeda dengan sebelumnya yakni Pesantren Al-Hidayah. Di usia itu hasanil mulai lebih mandiri dengan lebih memfokuskan bidang studinya dan bahkan sudah belajar serombongan bukan dengan yang seusianya dan sudah mulai mencoba untuk Mengajar. 

Setelah lulus dari MTs Daya Guna hasanil melanjutkan studi ke Madrasah Aliyah. Dengan perjuangan yang tidak mudah dan harus menyisihkan ribuan pendaftar ia berhasil diterima sebagai siswa penerima beasiswa departemen agama waktu itu yakni di MAK-N (MANPK) Darussalam Ciamis, sebuah madrasah yang digagas oleh menteri agama Munawir Sadzali, madrasah khusus Keagamaan. Hasanil mencoba untuk menekuni bidang tersebut untuk mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Ketika masih menjadi siswa Aliyah Hasanil juga mulai untuk sering pergi ke jakarta untuk mencari Ilmu dan juga sudah memulai mengisi pengajian dan ceramah keagamaan di masjid. Setelah lulus Aliyah Hasanil memutuskan untuk rehat sejenak tidak langsung melanjutkan studi formalnya, yakni mengikuti kajian Alfiyah Ibnu Malik dan Ilmu-ilmu Humaniora lainnnya di Bantargedang Islamic College (BIC) Cibeureum Tasikmalaya. Dua tahun lamanya Bantargedang, lalu melanjutkan pendidikan formalnya ke jenjang yang lebih tinggi yakni berkuliah di Fakultas Dirasat Islamiyah UIN JAKARTA, Fakultas yang garap oleh dua Negara dalam kerjasama bilateral antara Indonesia dan Mesir tentunya mendapatkan beasiswa. Konsentrasi Hasanil dalam studinya ada pada Bahasa Arab dan Tafsir dengan Judul Skripsi “Al-Imam Akhfasy; Waaro’uhu Annahwiyah fi surah Ali Imran” dan meraih Gelar S1 yakni S.SI., (Sarjana Studi Islam) dan Lc. pada jurusan tersebut. Dan melanjutkan ke S2 pada universitas yang sama yakni UIN Jakarta dengan Jurusan PBA atas biaya Kementerian Agama dengan gelar MA.Pd. Disela-sela kesibukan kuliah S2 pada Pascasarjana UIN Jakarta saja, ia sambil menekuni kuliah pada STAI AL- AQIDAH untuk mendapatkan lisensi pengajar (akta IV).

Disamping kesibukan menekuni bidang studinya beliau juga aktif dalam Organisasi di Pondok sewaktu di Aliyah, hampir semua Organisasi yang menjadi ketuanya adalah Hasanil. Organisasi itu terus tumbuh sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Pada waktu kuliah Hasanil pernah mendirikan salah satu organisasi yaitu Organisasi Sosial, alasannya singkat hanya mencoba dengan potensi dirinya. Hasanil juga pernah membuat buku pelajaran MI PAI kelas 4 SD. Selama beliau sekolah dan Kuliah beliau tidak selalu dibiayai oleh orangtuanya, awalnya masuk Ponpes MI beliau masih dibiayai orangtua, namun ketika diumur 9 tahun dan seterusnya beliau tidak dibiayai oleh orangtuanya karena ada seorang donatur Rahasia yang bersedia membayar biaya sekolahnya yang sampai saat ini tidak diketahui siapa orang itu. Disaat kuliah donatur itu sudah berhenti membiayainya, maka Hasanil mengandalkan biaya kuliahnya dari beasiswa dan usaha-usaha lain yang dilakukan untuk mendapatkan gelar S1 nya. Selama beliau sekolah dan kuliah orangtuanya tidak banyak tahu tentang keberadaan di mana ia sekolah dan kuliah, Beliau benar-benar mandiri, jauh dari orangtuanya.

Pada masa sekolah ketika Hasanil pulang pasti menginap di masjid bukan di rumahnya alasannya beliau lebih tertarik menginap di masjid. Hasanil -yang berhasil menghapal Bait-Bait Alfiyah selama 75 Hari ini dan menghafal 15 Juz Alqu’an dalam waktu singkat- sangat akrab dengan kegiatan sosial, dan senang untuk mendirikan organisasi sosial dan primordial diantaranya Organisasi yang Hasanil dirikan adalah Himpunan Mahasiswa Tasikmalaya (HIMALAYA Jakarta).

Hasanil menikah pada Hari Ahad, 11 September 2005 -waktu antara lulus S1 dan Kuliah S2- dengan seorang wanita yang awalnya ia belum pernah bertemu dengannya, yang tidak sengaja bertemu di dalam sebuah Acara di kampusnya, yang bernama Siti Pratiningrum. Pernikahan yang sakinah mawadah dan rahmah melahirkan 3 orang anak, dua orang anak Laki-laki yakni Dzikrallah Mushthafa Fawz Hassan (15 Tahun) dan Maula Izzullah Fawwaz Hassan (5 Tahun) dan satu anak perempuan dan Nadhiera Rizqillah Fauzia Hassan (10 tahun) 

Awal Karir pekerjaan dimulai pada tahun 2005 dengan mengajar di MA Soebono Mantofani Ciputat sekaligus menjadi Wakamad di MA swasta tersebut, dan menjadi Assistant Direktur Bagian Akademik Pada Yayasan Sabilussalam dan Pesantren Luhur Sabilussalam (Pesantren Mahasiswa). Tahun 2010 Hasanil mendapat tugas mengajar dari pemerintah di MAN 2 Tangerang dengan mata pelajaran Pendidikan Agama (Aqidah Akhlak, Hadits, Tafsir, Ilmu Kalam, Akhlak). Hasanil di MAN 2 Tangerang satu tahun pelajaran menjadi wali kelas dan selanjutnya sebagai wakamad sampai saat ini.

Aktivitas seorang Hasanil dirumahnya yakni di Bumi Mentari Residence Saga adalah mengisi pengajian ibu-ibu dengan mengajarkan kajian Kitab Safinatunnaja, Tankihul Qaul, Riyadlus Shalihin dll, dan menjadi fasilitator pada perpustakaan yang ia bangun di rumahnya sebagai wadah bagi masyarakat di sekitarnya untuk membaca buku.

Pesan : “lakukan sesuatu semaksimal mungkin walaupun itu melelahkan, jangan pilih-pilih dalam mempelajari suatu yang berharga. Baca semua buku mana kala itu akan berguna dalam diri kita. Lakukan suatu perkerjaan dengan ikhlas, kerjaan itu akan menjadi menyenangkan apabila kita menikmati dengan penuh senyuman”.



Yuk Kepoin !

Blogger news

Trending

static_page