Asyik itu Mengasyikan

Belajar Asyik Ala Maula Izzullah

ASYIK; Langkah Awal menciptakan Generasi Harapan

Senang dengarnya bila ada teman atau siapapun yang melontarkan kata-kata indah seperti kalimat berikut : "kamu itu orangnya asyik bingits". tentu kata tersebut dilontarkan dengan wajah sumringah dan penuh keikhlasan, bukan dengan wajah cemberut, karena kalau dengan mimik cemberut itu artinya asyik paslu, atau asyiknya menyesekkan.

Mencoba menelusuri mbah googel lalu ketik kata asyik di mesin pencari kata, ditemukan kata asyik sebanyak 3.630.000 kata, tentu hal ini menunjukan kata ini mengandung aura positif. Kbbi.web.id menempati urutan paling atas dalam pencarian tersebut.

KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan setidaknya ada empat potret yang terkait dengan kata asyik, yang pertama; dalam keadaan sibuk (melakukan sesuatu dengan gemarnya) seperti contoh kalimat "mereka sedang asyik bekerja artinya mereka itu sedang sibuk bekerja,Yang kedua; sangat terikat hatinya; penuh perhatian, contoh; ia sedang asyik membaca buku detektif; yang ketiga: senang seperti contoh kalimat saya belum merasakan bagaimana asyik nya bermain golf?, yang keempat; berahi; cinta kasih; sangat suka (gemar) seperti contoh kalimat putra mahkota itu teramat asyiknya kepada tuan putri;

Hal lain yang perlu dipahami kata Asyik yang sudah menjadi kosa kata dalam pergaulan, seperti Kata “Kamu Orangnya asyik bingits” atau “nggak asyik bareng kamu” itu sepertinya sudah ada pergeseran arti dalam penggunaan, tetapi masih dalam makna dasar yang sama… Pokoknya asyik Deh…

Penulis dari sejak dulu getol mempublikasikan slogan; Asyik, Cerdas dan Budaya yang bermakna Pendidikan itu harus mengasyikan, mencerdaskan dan membudayakan.

Bermula proses kegiatan belajar belajar itu harus mengasyikan, karena dengan asyik ilmu atau materi akan cepat terserap oleh siswa, tidak ada lagi materi atau mata pelajaran susah kalau disampaikan dengan asyik. hati siswa dan guru bersatu sehingga memudahkan tersampaikannya ilmu, ini efek asyik.

Proses KBM setelah diawali dengan asyik pastinya akan mencerdaskan, artinya materi-materi yang diajarkan oleh seorang guru bukan hal-hal yang iseng atau tak berguna, tentu harus diarahkan begaimana materi tersebut mampu mencerdaskan siswanya, bukan hanya menjadikan siswa pintar tetapi cerdas juga. cerdas otak, cerdas hati, cerdas perasaan dan cerdas masa depan.

Usaha dalam proses pendidikan bukan hanya transfer ilmu semata, bukan hanya mengajarkan teori belaka, yang paling penting dan susah adalah bagaimana ilmu atau teori tersebut menjadi karakter siswa/habbit siswa. ini yang dimaksud penulis sebagai membudayakan.

Kembali lagi ke tema pokoknya asyik itu sederhananya menyenangkan ya, apapun rintangan yang menghadang kalau sudah asyik lain cerita deh…


Bagaimana pendapat anda?


Related

newsticker 2656437991560556769

Posting Komentar

emo-but-icon

item