Sebuah Nama

Nama : Muhammad Hasbi
Umur : 24 Tahun
Sifat : Baik, Berhati lembut, ramah.
Kecerdasan : Baik dalam Mempertimbangkan keputusan
Bukti Bahwa Usaha Tidak Akan Menghianati Hasil
Hasbi sedang duduk diruangan kerjanya mengerjakan setumpuk berkas-berkas perusahaan yang akan di tanda tangani. Karna sudah berapa hari ini ia libur dari pekerjaannya karna mempersiapkan pernikahannya. Ditengah tengah pekerjaannya terdengar suara dering telpon yang ada di ujung mejanya.
Triinggg…..
Hasbi mengangkat telponnya
"Iya ada apa"
"Maaf pak mengganggu, ada seorang wanita yang sedang menunggu bapak di lobi "
"Siapa? "
"Dia hanya bilang ingin bertemu dengan bapak"
"Baik saya keluar"
Hasbi membuka pintu dengan perasaan yang sedikit malas, saat Hasbi membuka pintu untuk turun ke lobi Hasbi melihat ada seorang wanita yang sedang berdiri di depan pintu kantor nya.
"Oooohh kamu..." Hasbi membuang nafas lalu tersenyum dengan ikhlas saat melihat wanita yang ada di hadapannya.
"Hii" sapa wanita tersebut.
TPU telaga Sari, 10 Agustus 2010
Hasbi sedang menaburi bunga di pusaran makam ayah dan ibu nya, Hasbi menangis sendirian, menatap nama yang tertulis di papan yang di tancapkan di tanah yang bertuliskan nama ayahnya.
"Ayah... minggu lalu, saat ibu pergi, ayah bilang ayah akan menemani Hasbi, ayah bilang ayah sayang Hasbi, ayah bilang ayah bakalan jagain Hasbi, ayah bakalan jadi ibu sekaligus ayah Hasbi, tapi kenapa, masih hangat ucapan itu di telinga Hasbi tapi ayah sudah meninggalkan Hasbi dengan cara menyusul ibu, kenapa yah, kenapa ayah gak nepatin janji ayah." Hasbi meremas tanah yang mengubur ayahnya, menahan perih yang sangat menusuk tepat di dadanya.
"Ibu, sekarang Hasbi harus apa? haruskah Hasbi melanjutkan hidup Hasbi? atau......" Hasbi menghela nafas nya, "Atau Hasbi harus menyusul ibu dan juga ayah?, Ibu dan ayah benar-benar meninggalkan Hasbi sendirian, Hasbi bingung harus apa buuu Hasbi harus apa!!!!!" Hasbi menangis sejadi-jadinya, memeluk tanah yang mengubur ibunya.
Hasbi masih menangis padahal Hari sudah larut tapi Hasbi masih berada di tengah-tengah makam ayah dan ibunya masih menangis dan melamun, memikirkan apa yang harus ia lakukan saat ini, di umur 12 tahun Hasbi harus mengalami hal seperti ini, tidak ada satupun saudara yang Hasbi miliki.
"Matahari nya sangat indah, warnanya benar-benar indah, sama seperti Minggu lalu, saat Hasbi dan ayah mengantar ibu, bedanya Minggu lalu, ada ayah yang merangkul Hasbi untuk segera pulang, tapi saat ini." Hasbi kembali menangis dengan kepala yang di telungkup kan di kedua kakinya.
"Hasbi." Hasbi mendengar suara berat di sertai dengan rangkulan yang begitu hangat
"Ayah," Hasbi membuka matanya lebar-lebar, meski Hasbi tau bahwa ayahnya sudah tidak ada, Hasbi tau bahwa ini adalah mimpi, tapi entahlah Hasbi tidak ingin menghancurkan mimpinya ini.
"Hasbi lihat, matahari nya sangat indah bukan?, Hasbi tau, ayah ingin memberi nama matahari yang indah ini dengan nama Hasbi, Hasbi tau kenapa?" Tanya ayahnya Hasbi lalu mendapat gelengan kepala yang halus dari Hasbi
"Itu karena ayah menaruh harapan pada Hasbi, matahari itu akan tenggelam bukan? Meski harus tenggelam dia tidak takut untuk menghilang, karena esok harinya, dia akan terbit kembali membangun hari yang lebih indah lagi, sama hal nya dengan Hasbi, anak ayah boleh tenggelam saat ini, tapi ingat, masih ada hari esok, Hasbi harus percaya Allah tau kemampuan Hasbi, Hasbi kuat makanya di beri cobaan seperti ini, Hasbi boleh memilih, ingin melihat hari esok, atau Hasbi pergi dengan warna yang kelabu." Setelah mengatakan itu Hasbi langsung membuka matanya. "Hasbi ingin melihat hari esok ayah."
Di bawah sejuknya matahari pagi Hasbi berjalan memasuki gerbang sekolahnya, setelah kejadian kemarin Hasbi memulai hari baru nya hidup sebatang kara.
Hasbi memasuki kelas yang belum lama ia dan teman-temannya tempati karena 1 bulan kemarin Hasbi berada di bangku SMP.
"Turut berdukacita atas meninggalnya ayah kamu"ucap adit saat melihat Hasbi duduk di tempat nya di meja urutan ke 2.
"Semoga dengan adanya kejadian ini kamu semakin tabah atas apa yang terjadi pada diri kamu" Ucap Rizky
"Terima kasih teman-teman atas do'a dan dukungannya" Ucap hasbi
Kriinngg ( bel masuk pun berbunyi)
Hasbi pun berjalan menuju tempat duduknya, pelajaran pertama pun dimulai dengan tatapan mata yang kosong atau melamun.
Kriinngg ( bel pulang pun berbunyi)
Sepulang sekolah hasbi pun melanjutkan aktivitasnya dengan bekerja di sebuah restoran yang berada tidak jauh dari jarak rumahnya. Hasbi bekerja sebagai pelayan restoran dengan gajih yang cukup untuk memenuji kebutuhan nya, sepulang bekerja hasbi pun menungunjungi kedua makam orang tuanya Untuk memberikan do'a kepada ayah dan ibunya.
Setelah berdo'a hasbi pun pulang menuju rumahnya, sesampainya dirumah hasbi pun melakukan pekerjaan ruman. Karena dia tahu dia hanya hidup sebatang kara.
Kemudian hasbi memilih untuk beristirahat untuk menyambut hari esok.
Keesokan hari nya hasbi dipanggil oleh guru untuk mengikuti perlombaan Olimpiade antar sekolah yang diadakan pada minggu depan. Setelah keluar dari ruang guru hasbi berjalan menuju perpustakaan untuk meminjam buku di perpustakaan untuk perlombaan minggu depan.
Di tengah perjalanan hasbi tidak sengaja bertemu dengan patner Olimpiade untuk mempersiapkan materi Olimpiade untuk minggu depan.
Kriinnggg ( bel pulang pun berbunyi)
Sepulang sekolah hasbi mengunjungi makam kedua orang tuanya, untuk meminta do'a dan restunya agar dipermudah dalam menjawab soal atau pertanyaan.
Satu minggu kemudian hasbi berangkat menuju area perlombaan dengan didampingi oleh guru dan teman-temannya tidak lupa membiarkan semangat atau dorongan kepada hasbi.
Oimpiadepun berlangsung dengan baik namun tidak dengan Hasbi dia selalu memikirkan kedua orang tuanya. Ia masih tidak terima kenyataan bahwa orang tuanya sudah tiada.
“Hasbi ada apa? Kenapa kamu murung?” tanya sang guru.
“Saya sedih bu karena kedua orangtua saya bu” jawab hasbi
“Hasbi kamu adalah anak yang pintar jadikan orang tua kamu bangga disana, kalau kamu terus bersedih mereka juga akan bersedih melihat kamu, kamu harus semngat buat mereka bangga akan kesuksesanmu” ucap guru menasehati
“Iya bu terimakasih nasehatnya bu, hasbi akan buktikan kepada mereka bahwa hasbi bisa” ucap hasbi
“Yasudah ayo kita ke sana, sebentar lagi perlombaan akan dimulai” ucap guru
Perlombaan berjalan dengan lancar begitu pula dengan suasana hati Hasbi yang muai membaik. Akhir dari olimpoade ini di menangkan oleh Hasbi.
Setelah olimpiade Hasbi melakukan kegiatan sehari-hari dengan biasa. Ia selalu berkunjung ke pemakaman ayah dan ibunya setiap hari jumaat. Bekerja di restoran sebagai pelayan dan sampai akhirnya ia lulus sekolah.
Beberapa tahun kemudian..
Kini Hasbi sudah berumur 17 tahun ia menjadi anak populer di sekolahnya karna keceerdasannya dan ketampanannya. Karena ketampanannya tidak sidikit wanita yang mengajak Hasbi berkencan. Tetapi dengan itu ia tidak lengah akan tujuannya untuk menjadi orang yang sukses dan membanggakan kedua orang tuanya disana.
Hasbi mengikuti olimpiade terakhirnya dan seperti biasa ia selalu mendapatkan juara satu. Guru-guru bangga kepada Hasbi. Kepala sekolahpun menjanjikan Hasbi beasiswa ke luar negeri.
“Hasbi kamu akan bapak beri beasiswa ke luar negeri, apa kamu mau?” tanya kepala sekolah
“Saya sebenarnya ingin pak, tetapi saya tidak bisa meninggalkan rumah peninggalan orang tua saya pak, lalu siapa yang akan menjaga makan orang tua saya pak kalau bukan saya sendiri” ucap Hasbi
“Yasudah jika memang itu keinginanmu, bapak akan tanggung semua urusan keuangan saat kamu kuliah nanti dari makan kosan jika ada keperluan kuliah bilang saja pada bapak, tapi jangan lupa untuk kembalikan yah!” canda kepla sekolah
“Iya pak terimakasih pak. Saya janji akan membalas jasa bapak” ucap Hasbi
“Iya Hasbi sama sama” ucap pak kepala sekolah.
Setelah Hasbi kemarin memenangkan olimpiade yang diadakan disekolah. Hasbi mendatangin makam kedua orang tuanya lagi setelah sekian lama tidak mengunjungi makam kedua orang tuanya. Setelah sampai di depan makam kedua orang tuanya. Hasbi berdoa terlebih dahulu untuk kedua orang tua.
"Ayah, ibu Alhamdulillah Hasbi menang olimpiade juara satu bu, yah" ucap Hasbi sambil menatap makam kedua orang tuanya
"Hasbi janji, Hasbi akan membuat kalian bangga disana dengan cara meneruskan pendidika hingga nanti sukses, oh iya yah, bu kemarin kepala sekolah menawarkan beasiswa kepada Hasbi untuk melanjutkan pendidikan keluar negeri. Tetapi Hasbi menolak karena Hasbi tidak mungkin meninggalkan rumah peninggalan dari ibu dan ayah, lalu kepala sekolah itu bilang bahwa dia akan membiayai kuliah serta keperluan hasbi yang lain" ucap Hasbi sambil mengusap pusaran tanah kedua orang tuanya
"Hasbi senang bu, yah karena banyak orang yang baik disekitar Hasbi. Dan Hasbi juga tidak akan melupakan kebaikan mereka" ucap hasbi lagi
Setelah lama dia berbicara menceritakan hal hal yang terjadi kepadanya didepan makam kedua orang tuanya. Dia pun pamit untuk pulang.
"Ayah, ibu Hasbi pulang dulu yah, Hasbi pasti akan datang mengunjungi kalian" ucap Hasbi sambil mencium papan tulisan kedua orang tuanya.
Setelah Hasbi pulang dari makam dia langsung menuju ke restoran. Ketika sedang melayani makanan untuk diantarkan ke meja pembeli. Ditengah perjalanan ada yang menabrak Hasbi.
BRUKKKKK, PRANGGG (suara badan bertubrukan dan nampan makanan yang terjatuh)
"Maaf, maaf saya tidak sengaja. Maaf sekali lagi maaf, baju anda jadi kotor terkena noda makanan" ucap Hasbi kepada seorang wanita tersebut
"Kalau jalan liat liat dong, anda bagaimana sih baju saya jadi kotor nih. Memangnya anda bisa mengganti baju saya yang mahal ini" ucap wanita itu dengan angkuh
"Iya bu, maaf saya tidak sengaja" ucap Hasbi
"Jadi pelayan tidak becus, seperti ini masih di pekerjakan, manager nya mana" ucap wanita itu
"Ada apa ini ribut ribut" ucap manager restoran itu
"Ini pelayan anda tidak becus sekali bekerja nya, pecat saja dia dan lihat gara gara dia baju saya jadi kotor" ucap wanita itu
Setelah itu manager restoran itu meminta maaf dan menyuruh Hasbi untuk keruangan manager. Manager itu memecat Hasbi karena kecerobohan tadi dan memberikan gaji Hasbi untuk bulan ini. Hasbi pun berterimakasih kepada sang manager karena telah memberikan kesempatan dia untuk bekerja di restoran ini. Lalu dia pamit keluar dan dia akan pulang ke rumah karena langit cerah sebentar lagi akan berganti dengan gelapnya malam.
Setelah hasbi pulang dari tempat kerjanya, hasbi terus masuk kerumah dan langsung beres – beres untuk membersihkan badannya untuk bersiap – siap untuk menuju ke kesjid untuk menuaikan sholat magrib. Setelah solat hasbi tidak lupa untuk mendo’akan ke dua orang tuanya yang sudah meninggal, setelah hasbi berdoa hasbi lalu bergegas untuk pulang kerumah.
Hasbi membuka pintu rumahnya sambil mengucapkan, “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”..
Setelah itu hasbi masuk rumah sambil menangis karena ia bingung, karena dia mau berbincang sama siapa. Setelah itu hasbi berdoa untuk meminta jalan yang akan di tempuh setelah apa yang telah terjadi kepadanya.
Setelah hasbi selesai berdo’a hasbi langsung menuju kamarnya untuk tidur. Pagi pun tiba hasbi bergegas untuk mandi dan bersiap-siap untuk mencari pekerjaan lagi, hasbi pun kembali mengingat tentang apa ang di tawarkan oleh bapak kepala sekolah kemarin. Hasbipun bergegas untuk ke sekolahan untuk menerima beasiswa yang ditawarkan oleh kepala sekolahnya.
ketuk pintu dan sambil mengucapkan “assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”, ucap hasbi.
“waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh”, di jawab oleh bapak kepala sekolah.
“selamat siang pak”, ucap hasbi.
“selamat siang”, ucap pak kepala sekola. “Iya ada apa Hasbi silahkan masuk dan silahkan duduk”.
“iya pak terima kasih pak, ucap hasbi.
“ada keperluan apa hasbi datang kemari, ucap pak kepala sekolah.
“pak saya mau bertanya apakah beasiswa yang kmarin masih ada pak, ucap hasbi.
“masih ada hasbi, emngnya kamu sudah bersedia untuk mengambil beasiswa kuliah ke luar negeri. Ucap pak kepala sekolah.
“hasbi pun tersenyum, ucap hasbi.
“sudah pak karena saya sudah berjanji kepada almarhum ke dua orang tuaku. Bahwa saya ingin menjadi orang yang sukses .ucap hasbi.
“baiklah akan saya daptarkan nama kamu hasbi kesana. Ucap pak kepala sekolah.
“baiklah pak saya sangat berterima kasih sekali kepada bapak. Ucap hasbi
“iya sama – sama hasbi. Karena itu semua adalah usaha kamu sendiri sayah Cuma ngebantu untuk mewujudkan janjimu kepada almarhum kedua orang tuamu. Ucap pak kepala sekolah.
“iya sudah saya akan pulang dulu ya pak. Ucap hasbi.
“iya hasbi, hati – hati di jalan ya hasbi. Ucap pak kepala sekolah.
“wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ucap hasbi
“waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Ucap pak kepala sekolah
Setelah itu hasbi pun bergegas pulang kerumah. Setelah sampai dirumah hasbi bingung memikirkan ingin melanjutkan kuliah atau bekerja, hasbi berfikir jika ia melanjutkan bekerja ia akan mendapatkan uang untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya dan jika jika ia melanjutkan kuliah ia akan mendapatkan uang saku yg cukup dan juga bekal ilmu untuk kedepannya.
Pada saat hasbi sedang bingung memikirkan dan harus memilih yg mna ada seorang wanita yaitu salah satu temannya yg bernama karina berkunjung kerumahnya hasbi.
"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap karina sambil mengetuk pintu.
"waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, siapa yaa?" ucap hasbi.
"aku, karina" ucap karina.
"oh karina, silahkan masuk" ucap hasbi.
"kebetulan aku tadi dari warung jadi sekalian saja mampir kerumahmu, kamu kenapa hasbi sepertinya wajah kamu terlihat seperti orang kebingungan" ucap karina.
"iya aku sedang bingung ingin melanjutkan kuliah atau bekerja, aku ingin melanjutkan kuliah tetapi masih banyak kebutuhan yang aku perlu" ucap hasbi.
"hasbi, lebih baik kamu melanjutkan kuliah, kan kamu juga dapat beasiswa semua biaya ada yang nanggung, uang saku juga pasti kamu akan dapat, kamu juga akan mendapatkan ilmu untuk kedepannya, nanti lulus kuliah juga pasti kamu akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik pastinya, kan nanti jadinya kamu kalo udah sukses bisa langsung melamar aku, hehehe..." ucap karina sambil bercanda.
"hmm, iya deh kalo begitu aku akan melanjutkan kuliah, aku akan belajar sungguh-sungguh untuk menggapai cita-citaku dan menjadi orang sukses, setelah itu aku akan kerumah kamu"
Ucap hasbi.
"ngapain kamu ke rumahku?" tanya karina.
"ya melamar kamu lah untuk menjadi suami kamu hehee.." ucap hasbi sambil tertawa.
"ah bisa aja kamu hasbi, yaudah aku pulang dulu ya pokoknya kamu semangaat yaa hasbi aku akan selalu mendoakanmu, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap karina.
"iya karina terimakasih ya, hati-hati dijalan, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap hasbi.
Setelah itu hasbi menyelesaikan kuliahnya selama 4 tahun.
Beberapa tahun kemudian hasbi sudah memiliki apa yang diinginkannya, hasbi sudah menjadi orang sukses dan sudah bisa meraih cita-citanya.
Lalu hasbi menikah dengan teman wanitanya
yg bernama karina.
(Nanda Puspitasari, Novi Andani, Mutiara Galuh Rosmawati, Raihan Nugraha, Nursiah)